Mengenali Ragam Bisnis Sosial Dulu Sebelum Memulai
Bisnis sosial telah menjadi bidang perusahaan terkenal dengan tujuan mulia, yaitu untuk membantu kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Tentu saja, tidak seperti bisnis biasa. Salah satu alasannya adalah karena social enterprise didasarkan pada masalah sosial yang ada.
Saat ini, banyak orang berjuang dalam bisnis yang tertarik menjalankan bisnis sosial. Apakah Anda juga tertarik untuk terlibat dalam bidang ini? Identifikasi jenis-jenis bisnis perusahaan sebelum Anda mulai!
1. Community-based Social Entreprise
Menurut konsepnya, usaha sosial berbasis masyarakat usaha sosial atau kebutuhan berbasis masyarakat untuk fokus pada kebutuhan komunitas mereka sendiri. Jika organisasi umumnya memiliki struktur yang kaku, Anda akan merasa lebih dekat dengan Anda secara pribadi sebagai keluarga dalam bisnis sosial karena potensi pemberdayaan diri dengan tujuan bisnis untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.
Secara umum, usaha sosial dapat ditemukan dalam bentuk koperasi. Panggilan konsensus dibentuk oleh Koperasi untuk memberikan solusi akses ke kebutuhan khusus komunitas tuna netra, PERMASTE. Menurut orientasi pemberdayaan mereka, anggota dan masyarakat akan mendapat manfaat bahkan dengan cara yang berbeda.
2.Not-for Profit Social Enterprise
Berbeda dari yang sebelumnya, perusahaan sosial tipe kedua berfokus pada pemberdayaan masyarakat.
Bagaimana bisa? Motivasi untuk pembentukan jenis kepentingan lisensi bisnis untuk mengatasi masalah di masyarakat dengan ruang lingkup yang lebih luas. Tentu saja, ini menuntut organisasi untuk menciptakan transformasi nyata di masyarakat. Untuk alasan ini, manajemen yang lebih profesional diperlukan oleh tenaga kerja yang kompeten untuk mengelola jenis bisnis sosial.
Sebagai Greeneration Indonesia, misi dari perusahaan sosial adalah untuk menjadikan lingkungan Indonesia yang lebih baik. Satu, dengan sistem pendanaan yang menyalurkan hasil dari penjualan produk-produknya dalam bentuk kantong ekologis untuk kepentingan pengelolaan limbah. Oleh karena itu, orang dapat merasakan manfaat keduanya sekaligus, sehingga penggunaan tas dan lingkungan yang lebih bersih melalui pengelolaan limbah yang baik.
3. Hybrid Social Enterprise
Bagi seorang wirausahawan yang mencintai harmoni dalam masyarakat, mungkin ini bisa menjadi pilihan.
Dalam bisnis perusahaan, panduan ditujukan untuk keberlanjutan dan pembangunan berkelanjutan. Tapi bukan itu saja, sumber dana yang digunakan untuk mendukung bauran bisnis sosial juga lebih beragam dan cenderung seimbang, mulai dari dana sosial, semikomersial, untuk penggunaan komersial.
Sebelum mengobati, mungkin Yayasan Cinta Anak dapat melihat Bangsa (YCAB) sebagai sumber inspirasi. Penerima manfaat yang dipilih adalah remaja yang kurang beruntung berusia 10-24 dan ibu yang terluka. Sementara itu, konsumen yang membeli produk unit bisnis atau donor individu atau pemberi hibah
4. Profit For Benefit Social Enterprise
Bisnis sosial lainnya dengan karakteristik tujuan organisasi yang lebih luas.
Mengapa besar? Karena orientasi ketiga elemen tersebut, yaitu kelembutan, pertumbuhan dan perkembangan adalah dasar bagi suatu organisasi untuk sepenuhnya mandiri dan tanpa harus bergantung pada seseorang atau donor. Tidak mengherankan jika jumlah bisnis wirausaha cukup besar.
Contohnya adalah PT IMC atau wisdom Kampung Indonesia, yang memiliki dua bagian yang terkait dengan aktivitas pengguna. Baik petani lokal yang menanam produk organik makanan otentik dari Indonesia dan kelas menengah ke atas yang menyadari gaya hidup sehat untuk mengkonsumsi makanan alami sebagai konsumen.
Untuk menjangkau konsumen, PT KKI memasarkan produknya melalui toko sendiri, Ethno Gourmet Shop. Selain itu, produk pertanian Javara sendiri telah menembus supermarket lokal, bahkan di toko kelontong di luar negeri!
Jadi, dari berbagai hal di atas apakah ada semacam bisnis sosial yang ingin Anda mulai?